Waktu terus berlalu dan tidak terasa hampir dua bulan proses belajar telah berlangsung dan seperti dalam sebuah proses pengajaran yang terjadi maka SMA Cepiring merencanakan kegiatan evaluasi bersama yang diberi tajuk Ulangan Mid Semester Ganjil 2007/2008. Sesuai rencana kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Kamis 6 September 2007.
Ada hal yang perlu dicermati brangkali melihat pelaksanaan kegiatan ini pada hari pertama ini, kegiatan yang direncanakan dilaksanakan pada jam 07.00 terpaksa diundur pada jam 7.30, karena paket soal terkunci di ruang Lab, dan penanggung jawab terlambat datang, sehingga semua mata pelajaran diundur pelaksanaanya.
Seperti biasa pada hari pelaksanaan ulangan umum selalu saja terlihat pemandangan umum yang cukup mencerminkan betapa koordinasi dan kesadaran administrasi siswa masih cukup rendah. Pembayaran kewajiban sekolah baik uang komite, dan uang SPI banyak yang diselesaikan pada hari pelaksanaan ulangan, sehingga terlihat siswa berbondong-bondong di meja bendahara untuk menyelesaikan masalahnya, dan kemudian bagi siswa yang belum bisa menyesaikan masalahnya pada hari ini terpaksa harus mengerjakan soal ulangan di ruang sekretariat, tapi untuk kali ini terlihat sangat parah karena saking banyaknya siswa yang bermasalah sehingga sebagian dialihkan ke ruang BP dan kemudian di ruang GOR, tanpa diawasi !
Wah enak ya..., kalau begitu yang belum menyelesaikan masalah palahan mendapat peluang untuk bekerjasama lebih mudah. Belum lagi suasana di dalam kelas yang tidak terasa aroma ulangan umumnya, dengan jelas tanpa perhatian dari pengawas siswa-siswi saling bertukar jawaban baik secara lisan maupun tulisan yang barangkali ini terjadi juga karena sistem soal yang diberikan adalah soal tunggal untuk kelas yang sama, kelas tidak di acak tempat duduknya, siswa masih duduk bersama dengan teman sekelasnya. Hingga ada beberapa orang guru menyesalkan hal ini, dan akan mengulang mengadakan ulangan susulan. Padahal biasa untuk pelaksanaan ulangan umum ini juga besar, karena adanya kewajiban sekolah untuk membiayai konsumsi, koreksi, pembuatan soal dll. Sebenarnya apa sih tujuan pelaksanaan ulangan mid semester ini?
Ada hal yang perlu dicermati brangkali melihat pelaksanaan kegiatan ini pada hari pertama ini, kegiatan yang direncanakan dilaksanakan pada jam 07.00 terpaksa diundur pada jam 7.30, karena paket soal terkunci di ruang Lab, dan penanggung jawab terlambat datang, sehingga semua mata pelajaran diundur pelaksanaanya.
Seperti biasa pada hari pelaksanaan ulangan umum selalu saja terlihat pemandangan umum yang cukup mencerminkan betapa koordinasi dan kesadaran administrasi siswa masih cukup rendah. Pembayaran kewajiban sekolah baik uang komite, dan uang SPI banyak yang diselesaikan pada hari pelaksanaan ulangan, sehingga terlihat siswa berbondong-bondong di meja bendahara untuk menyelesaikan masalahnya, dan kemudian bagi siswa yang belum bisa menyesaikan masalahnya pada hari ini terpaksa harus mengerjakan soal ulangan di ruang sekretariat, tapi untuk kali ini terlihat sangat parah karena saking banyaknya siswa yang bermasalah sehingga sebagian dialihkan ke ruang BP dan kemudian di ruang GOR, tanpa diawasi !
Wah enak ya..., kalau begitu yang belum menyelesaikan masalah palahan mendapat peluang untuk bekerjasama lebih mudah. Belum lagi suasana di dalam kelas yang tidak terasa aroma ulangan umumnya, dengan jelas tanpa perhatian dari pengawas siswa-siswi saling bertukar jawaban baik secara lisan maupun tulisan yang barangkali ini terjadi juga karena sistem soal yang diberikan adalah soal tunggal untuk kelas yang sama, kelas tidak di acak tempat duduknya, siswa masih duduk bersama dengan teman sekelasnya. Hingga ada beberapa orang guru menyesalkan hal ini, dan akan mengulang mengadakan ulangan susulan. Padahal biasa untuk pelaksanaan ulangan umum ini juga besar, karena adanya kewajiban sekolah untuk membiayai konsumsi, koreksi, pembuatan soal dll. Sebenarnya apa sih tujuan pelaksanaan ulangan mid semester ini?
Atau barangkali hal ini sudah diperhitungkan, karena bagaimanapun juga dari kegiatan inilah uang sekolah baik SPI maupun uang komite dapat tertarik dari siswa. Pertanyaannya adalah, tidak mungkinkah sekolah menciptakan suatu regulasi yang memungkinkan penarikan uang administrasi siswa dengan lebih efektif tanpa melakukan kegiatan-kegiatan kamuflase seperti ini.
Sudah terpikirkah oleh pengelola pendidikan di sekolah ini bahwa cara seperti ini sunguh tidak baik bagi semuanya, paling tidak bagi pendidikan itu sendiri, pendidikan apa yang telah kita berikan kepada siswa, pemaksaan dengan berkedok ulangan ini suatu suatu ketidakjujuran yang pastinya akan terbaca juga oleh siswa.
Mohon perhatian bagi top leader sekolah ini untuk mengambil kebijakan dengan landasan pendidikan yang jelas.
Terima kasih, semoga semuanya selamat dan terselamatkan. Amin
Wassalam
